Program Co-Evolve merupakan program penggalangan sumber daya publik yang bekerja berdasarkan konsep lokalitas dan keterhubungan. Dalam program ini OMS memegang peranan sebagai pusat pendekatan kepentingan tiga aktor pembangunan di setiap tingkatan, yaitu bagi pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat. OMS akan memfasilitasi dan menjembatani dialog dan pengembangan kemitraan antar mereka. Lokalitas bersifat terbuka dan terkoneksi dengan lokalitas lain dalam jejaring kerja yang saling terhubung pada tingkat kabupaten/kota, provinsi, regional, dan nasional.
Lokalitas dan keterhubungan merupakan syarat mutlak tumbuhnya ekosistem dukungan sumber daya domestik bagi OMS di Indonesia. Adanya upaya mengoptimalkan potensi sumber daya domestik dan saling dukung dalam keterhubungan yang baik antar pemangku kepentingan diyakini akan meningkatkan akuntabilitas, kredibilitas, legitimasi, dan sekaligus keberlanjutan OMS lokal, serta mengurangi ketergantungan OMS pada donor asing. Upaya ini juga dapat menata ulang konfigurasi relasi kuasa antara para aktor pembangunan serta mendorong peningkatan keterlibatan dan partisipasi masyarakat luas dalam proses pembangunan. Hal ini akan memperbaiki serta meningkatkan komunikasi dan koordinasi OMS dengan pemerintah dan sektor swasta, serta memungkinkan terbangunnya kemitraan dan kolaborasi strategis antara para aktor pembangunan.
Program Co-Evolve dikemas dalam sebuah platform online crowdsourcing. Keterhubungan intra dan antar lokalitas pemangku kepentingan dapat dilakukan secara masif yang dipercepat melalui teknologi informasi digital.
Kelompok sasaran 1 : Kelompok Masyarakat
- Minimal 200 Organisasi Masyarakat Sipil (OMS) di 34 provinsi di Indonesia yang bekerja dalam newly emerging sectors. OMS terlibat dalam rencana dan program untuk menghadapi dampak pandemi COVID-19 di tingkat lokal dan nasional, berkontribusi melalui penyusunan kebijakan dan perbaikan tata kelola, memfasilitasi penjangkauan ke penerima manfaat, mendukung penelusuran dan monitoring implementasi program, memberikan input untuk perbaikan program dan mempromosikan pencegahan di sektor kesehatan dan pendidikan, dan melakukan penyaringan informasi yang tidak tepat.
- Minimal 400 ‘leaders/managers’ OMS di tingkat lokal menjadi agen perubahan dalam transformasi digital di organisasinya dan mendorong mobilisasi sumber daya lokal di wilayah kerjanya masing-masing, serta adanya keterwakilan ‘young leaders/managers’ dan minimal 30% merupakan kelompok perempuan (=120 orang).
Kelompok sasaran 2: Pemerintah tingkat lokal dan nasional
Komite Nasional Penanganan COVID-19 dan Badan Pemulihan Ekonomi dan Penanggulangan Bencana (BNPB), Bappenas dan Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Hukum dan HAM, Kementerian Sosial, Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Sekretariat SDGs Indonesia serta 34 pemerintah daerah provinsi, dan kabupaten /kota.
Kelompok sasaran 3: Sektor swasta
Perusahaan swasta /asosiasi bisnis (IBCSD, KADIN, APINDO, dll), organisasi filantropi, dan penyedia layanan sosial digital (TechSoup, PulseLab, Google/Microsoft for non profit, NGOsource, fundsforngos.com, kitabisa.com, dsb).
STRATEGI | KEGIATAN UTAMA |
1. Menguatkan posisi dan wewenang OMS Indonesia dalam menghadapi COVID-19 | Menguatkan kerja sama antara OMS – pemerintah dalam respons COVID-19 terhadap dampak sosio-ekonomi |
2. Penguatan OMS lokal | Meningkatkan kapasitas adaptif terhadap krisis OMS melalui memperbaiki struktur tatakelola internal dan perencanaan strategis, membangun jaringan, dan aselerasi transformasi digital OMS untuk meningkatkan penjangkauan dan dampak. |
3. Memperbaiki lingkungan pendukung yang dibutuhkan OMS untuk peningkatan efektifitas dalam mengakses sumber daya domestik | Mengembangkan strategi mobilisasi sumber daya domestik dan diversifikasi pendanaan untuk memastikan efisiensi kegiatan OMS dan keberlanjutan finansial. |
Mempromosikan inovasi investasi melalui solusi tehnologi untuk transformasi organisasi dan meningkatkan potensi OMS dalam digitalisasi. | |
Memperluas jaringan OMS dan memastikan aksi tanggap darurat secara bersama, kegiatan yang efektif dan akuntable untuk menanggapi dengan baik kebutuhan darurat komunitas. |
LUASAN JANGKAUAN PROGRAM
34 provinsi di seluruh Indonesia yang dijangkau
menggunakan platform digital
Kelompok Sasaran
- Civil society; 200 OMS terutama OMS newly emerging sectors
- National local authorities; Komite Penanganan Covid dan Pemulihan Ekonomi Nasional, BNPB, BAPPENAS, Kemendagri, Kementrian Hukun dan HAM, Kemensos, Kemensos, LKPP, OJK, Sekretariat SDGs
- Privat Sector; perusahaan swasta/asosiasi, organisasi filantropi, digital service-provider
Program ini didukung oleh European Commission berdasarkan kerja sama CSO-LA/2020/418-788 dengan total dukungan dana sebesar EUR 255,000