Dana Abadi LSM: Meningkatkan Kualitas Demokrasi Lokal di Indonesia

Foto Ilustrasi: Dana Abadi LSM: Meningkatkan Kualitas Demokrasi Lokal di Indonesia. (Pixabay/Mohamed Hassan)

Inidata.id – Pengakuan atas kerja dan kontribusi LSM atau Lembaga Swadaya Masyarakat di tingkat lokal, termasuk salah satunya dengan menciptakan lingkungan pendukung LSM melalui dana abadi LSM.

Ini dana abadi LSM merupakan dukungan dana bagi LSM di Indonesia termasuk di tingkat lokal yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

Melalui dana abadi LSM ini akan memiliki opsi yang lebih banyak untuk dapat menjalankan kerja-kerjanya dan membantu menjalankan prioritas pembangunan pemerintah pusat dan daerah.

Bambang Teguh Karyanto, Direktur LSDP SD Inpress Jember menyatakan, untuk mewujudkan dana abadi LSM ini diperlukan aturan kebijakan yang akan melaksanakan pelaksanaan dana abadi LSM, misalnya dalam bentuk Peraturan Presiden (Perpres).

“Bagi kami LSM yang ada di daerah, jika dana abadi LSM ini terwujud pasti akan sangat membantu bukan hanya bagi LSM di daerah namun juga bagi LSM di daerah,” kata Bambang.

Dina Mariana, Direktur Institute for Research and Empowerment (IRE) Yogyakarta berpendapat tentang dana abadi LSM itu.

Dia bilang, untuk menjalankan kerja-kerjanya, LSM di daerah memiliki tantangan berat. Sebagian besar dari LSM di Indonesia sebagian besar bergantung pada lembaga donor, sementara sebagian besar LSM di daerah memiliki kapasitas yang terbatas untuk dapat mengakses dana dari lembaga donor karena kebutuhan yang dipenuhi oleh LSM Lokal tanpa afirmasi.

“Karena inisiatifnya untuk mewujudkan dana abadi LSM harus didukung oleh semua pihak terutama pemerintah,” kata Dina.

Senada dengan Dina, Triawan Umbu Uli Mehakati, Sekretaris Yayasan KOPPESDA Sumba berpendapat tentang dana abadi LSM. Dia bilang, memang terdapat beberapa dana yang saat ini disediakan oleh pemerintah seperti Swakelola Tipe III. Namun untuk mendapatkannya tidak mudah. selain informasinya tidak mencukupi, persyaratan yang dibutuhkan juga banyak.

Riswati, Direktur Flower Banda Aceh berpendapat, pemerintah Indonesia harus bisa mewujudkan dana abadi LSM ini.

Apa Indonesia telah menjadi negara berpendapatan menengah dan sudah memiliki Indonesia Aid yang akan membantu negara-negara lain termasuk LSM-nya.

“Jika pemerintah Indonesia sudah memiliki instrumen untuk membantu LSM di negara lain, mengapa untuk LSM di Indonesia pemerintah belum menyediakan?,” ujar Riswati.

Mulyadi Prayitno, Direktur Pelaksana YKPM Makasar berpendapat, saat ini adalah kesempatan yang baik bagi pemerintah Indonesia untuk mewujudkan dana abadi LSM.

Bukan hanya karena kontribusi LSM terhadap pembangunan selama ini, namun juga karena Indonesia dipercaya untuk memimpin Forum G20.

Dinikmati Semua Warga

Melalui dana abadi LSM menjadi sinyal kuat posisi Indonesia terhadap LSM sebagai sektor ketiga pembangunan yang turut berkontribusi terhadap pelaksanaan dan pembangunan.

Kualitas demokrasi akan meningkat, karena dana abadi LSM diharapkan dapat menjadikan demokrasi di Indonesia dinikmati oleh semua warga.

Dina Mariana menambahkan, jika pemerintah telah mengeluarkan Perpres dana abadi LSM, perlu dilakukan verifikasi terhadap LSM yang berhak mengakses dana tersebut agar tepat sasaran.

“Tata kelola dan mekanisme dana abadi LSM juga harus aksesibel, inklusif dan partisipatif agar seluruh LSM yang terverifikasi memiliki kesempatan yang sama untuk mengakses dukungan dana abadi ini,” kata Dina.

Sebagaimana informasi, pandemi Covid-19 memperbesar tantangan pembangunan yang dihadapi Indonesia, tidak hanya pada sektor kesehatan namun juga kesejahteraan warga.

Sementara di sisi lain, Indonesia juga berambisi untuk keluar dari jebakan negara berpendapat menengah (middle income trap) sekaligus menjadi negara maju di 2045.

Tantangan dan ambisi tersebut membutuhkan kerja keras semua aktor pembangunan termasuk Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM). Sejarah panjang munculnya LSM di Indonesia dan kontribusinya terhadap pembangunan, termasuk kontribusinya menjadikan Indonesia sebagai negara demokrasi tidak bisa dipandang sebelah mata.

Berikut Kelompok Kerja Perpres Pendanaan LSM (Dana Abadi LSM), antara lain; Indonesia untuk Kemanusiaan, INFID, Institut Kapal Perempuan, Konsil LSM, Prakarsa, Remdec Swaprakarsa, Transparansi Internasional, dan Yayasan Penabulu.

Demikian informasi dana abadi LSM: peningkatan Kualitas Demokrasi Lokal. Semoga bermanfaat.***

Sumber : inidata.id