Eksis di Media Sosial

 

Strategi Ber-Digital

Sesi foto bersama diakhir pelatihan (Foto: CO-EVOLVE)

Ketika Mark Zuckerberg dan teman-temannya menciptakan situs Facebook, ia bertujuan untuk memfasilitasi kelompok mahasiswa di Universitas Harvard dengan suatu layanan digital yang berfungsi untuk mengukur tingkat keatraktifan sesama kolega mahasiswa. Secara instan, layanan dan fitur yang dimiliki Facebook terus berkembang seiring dengan mekarnya terang pengertian dari konsep ‘media sosial’ itu sendiri. Kita tidak lagi melihat media sosial sekedar sebagai alat untuk ‘menjumpai’ kawan lama atau kerabat yang tinggal di belahan dunia yang lain, melainkan juga sebagai portal untuk menangkap warta dari kabar di seberang lautan. Mengacu pada pola tersebut, kita dapat menangkap mekanisme yang serupa dengan logika pasar; adanya suatu rantai yang mempertemukan produsen dengan konsumen, dengan informasi sebagai komoditasnya.

CO-EVOLVE menangkap potensi dari media sosial sebagai penyalur informasi dan berhasil mengaitkannya dengan konteks gerakan sosial di Indonesia hari-hari ini. Media sosial dapat menjadi senjata bagi Organisasi Masyarakat Sipil (OMS) untuk dapat memperkuat agenda yang tengah diusung dan menggalang kekuatan publik. Lantas, apa harga yang harus ditebus oleh OMS untuk dapat memperkuat agenda gerakan sosial? Bagaimana caranya OMS mendapatkan perhatian publik di tengah situasi pandemi yang membatasi ruang gerak (secara harfiah maupun figuratif)?

Seusai menutup bulan Juni dengan pertemuan daring bersama anggota Lokadaya mengenai adaptasi yang perlu dilakukan oleh OMS, CO-EVOLVE menggandeng Ruang Asa untuk menyelenggarakan rangkaian pelatihan ‘Digital Visibility’, yakni seri pelatihan daring yang membahas kiat-kiat untuk dapat memaksimalkan potensi media sosial dan website sebagai wajah yang baru bagi aktivisme dan penggalangan kekuatan masyarakat sipil. Seri pelatihan tersebut diselenggarakan sebanyak lima kali. Rinciannya adalah dua pertemuan pertama untuk membicarakan media sosial dan tiga pertemuan berikutnya yang akan berfokus pada pemanfaatan website.

Sesi pertama dan kedua diampu oleh Ikbal Ramadhan. Sebabnya adalah Ikbal bersama dengan timnya telah berpengalaman mempertemukan penggunaan media sosial dengan kerja-kerja politik praktis. Agenda CO-EVOLVE, tentunya, tidak dapat disamakan dengan pelaksanaan politik praktis. Tetapi, ada benang merah yang juga menjelaskan mengapa Ikbal dan timnya (re: Ruang Asa) dilibatkan untuk mengurus sektor komunikasi dari program CO-EVOLVE, yakni kapasitas untuk melakukan mempublikasikan organisasi dan membentuk keberpihakan publik terhadap organisasi.

Sesi pertama yang bertajuk ‘Eksis di Media Sosial’ diselenggarakan pada hari Rabu tanggal 4 Agustus 2021. Terdapat 37 peserta yang mewakili 22 organisasi yang mengikuti kegiatan pelatihan pada sesi pertama. Ikbal membuka sesi pelatihan dengan mengajukan satu pertanyaan dasar: “bagaimana media sosial untuk OMS?” dan kemudian disusul oleh tim penyelenggara yang menyebarkan form melalui kolom chat yang perlu diisi oleh peserta dengan informasi mengenai akun media sosial organisasi dan peserta. Melalui pertanyaan dasar tersebut, Ikbal hendak menyampaikan bahwa pada sesi pertama, arahan yang ingin dicapai ialah memberikan insights dan tutorial dasar dari pengorganisasian publikasi konten.

Ikbal menggunakan metode induksi untuk menyusun materinya. Ia menceritakan seluruh pengalamannya selama 10 tahun terakhir dan kemudian membekukan itu menjadi suatu materi pengajaran. Ikbal bisa menyebutkan jika kampanye media sosial dapat digunakan untuk mengubah persepsi publik, sarana mitigasi krisis, dan melakukan kampanye positif-negatif, karena pengalamannya terlibat dalam tim kampanye Jokowi. Alasan yang sama pula yang digunakan oleh Ikbal untuk menjelaskan bahwa terdapat formulasi khusus di balik kerja media sosial, yakni: terstruktur; tertarget; ide segar; buzzer; alat rahasia; dan, engagement (atau insight). Setelah memberikan insight mengenai penggunaan media sosial di Indonesia, Ikbal mengajak seluruh peserta untuk melakukan simulasi menggunakan Facebook Suite dan penjadwalan konten.

Paparan yang berbentuk tutorial lebih banyak disampaikan pada hari berikutnya. Dijelaskan tentang materi-materi teknis mengenai cara mengelola platform dan merencanakan konten. Jika pada hari pertama sempat disinggung sedikit mengenai cara menggunakan Facebook Suite dan kalender konten, pada hari kedua dijelaskan platform lain yang sama-sama berfungsi untuk mengelola konten dan mengukur performa akun. Ikbal juga menjelaskan tentang pilar konten yang merupakan kategori dari jenis konten, yakni berita, edukasi mengenai visi dan misi, publikasi isu dan program organisasi, fundraising, recruitment, dan rekognisi donor. Poin terakhir sangat menarik, karena, sepengalaman Ikbal, branding yang dibangun melalui media sosial, bisa membantu meningkatkan peluang organisasi untuk mendapatkan pendanaan dari donor.

Selain itu, Ikbal juga mencontohkan cara-cara pengoperasian aplikasi yang biasa digunakan untuk meng-edit foto dan video. Ternyata, bagian tutorial aplikasi editing merupakan bagian yang menjadi katalis dari hari kedua. Hal tersebut terbukti melalui adanya dua permintaan khusus dari peserta yang meminta untuk dibuatkan sesi khusus mengenai cara mengolah materi grafis dan video agar dapat menjadi konten yang kuat di media sosial.

Kegiatan pelatihan belum selesai. Masih ada sesi ketiga, keempat, dan kelima yang akan diselenggarakan dua pekan dari pelaksanaan sesi pertama dan kedua. Tetapi, sejauh ini peserta memberikan respon positif terhadap keberlangsungan kegiatan pelatihan. Setidaknya, ada tiga indikator yang dapat digunakan untuk mencapai kesimpulan tersebut: pertama, jumlah peserta yang cukup tinggi (70 orang) yang mengikuti sesi pelatihan sejauh ini; kedua, adanya permintaan untuk dibikin sesi ekstensif khusus mengenai media sosial (datang pada hari kedua dari peserta yang menginginkan diselenggarakannya pelatihan untuk meng-edit grafis dan foto); terakhir, pujian dan rasa syukur yang disampaikan oleh peserta terhadap materi dan Ikbal.

Material Presentasi bisa didownload di sini.