Webinar Mobilisasi Sumber Daya dalam Negeri bagi Organisasi Masyarakat Sipil
Mobilitas sumber daya dalam negeri telah menjadi diskusi yang cukup panjang di gerakan masyarakat sipil. Semakin menurunnya dukungan dari donor-donor luar negeri membuat OMS perlu mencari celah sumber daya lain yang potensial untuk mendukung gerakan mereka. Dukungan sumber daya bersumberkan dana CSR, atau dukungan swadaya komunitas serta hasil penggalangan dana publik akan menjadi celah alternatif.[1] Di sisi lain, wacana tentang dukungan negara bagi kerja-kerja OMS juga semakin menguat.
Pertanyaan kritisnya, apakah Apakah konsep CSR bisa digunakan sebagai model kemitraan antara OMS dengan perusahaan sebagai salah satu sumberdaya bagi gerakan masyarakat sipil? dan Bagaimana tren dan perkembangan dukungan dana publik bagi kegiatan organisasi masyarakat sipil?
Dari kegelisahan tersebut, Program CO-EVOLVE menyelenggarakan diskusi berjudul “Mobilisasi Sumber Daya Dalam Negeri” pada tanggal 25 September 2021 secara virtual.
Etik Oktaviani selaku moderator mengawal diskusi berdurasi 150 menit ini membahas terkait Konsep Umum Mobilisasi Sumber Daya Domestik, Skema-skema kemitraan antara OMS dengan Pemerintah untuk mendukung kegiatan OMS, Diskusi konsep CSR sebagai model kemitraan antara OMS dan perusahaan dan Tren dan perkembangan dukungan dana publik bagi OMS. Dibawakan oleh 3 orang narasumber expert seperti: Ditto Santoso seorang praktisi dan penulis dalam bidang CSR, Rival Ahmad – peneliti dan pengajar isu sumberdaya OMS dan Ahmad Fathul Aziz – Engagement Lead campaign.com.
Bagaimana CSO terlihat menarik untuk private sektor menurut Ditto, ketika ia memiliki sebuah rencana dan strategi disini ia akan melihat siapa yang bisa diajak untuk berkolaborasi. Ia akan melakukan diskusi dan menyamakan persepsi dahulu baru selanjutnya mengundang beberapa organisasi tersebut untuk mengirimkan proposal. Ia juga menyampaikan tidak semua perusahaan memiliki kedewasaan dalam ber sustainability dilihat dari ketika fungsi CSR ada di Level Direktur untuk itu penting bagi OMS untuk melakukan observasi terhadap perusahaan. Ditto menekankan CSR bukan hanya penyedia Dana tetapi bisa menjadi resource lain. Tiga frasa terakhir dari Ditto adalah, Getting Known, Getting Engaged dan terakhir adalah Getting On Board, action tidak akan terlaksana jika tidak ada tiga hal tersebut.
Aziz menyampaikan, Campaign.com mencoba untuk menyambungkan dengan private sektor, salah satu contohnya adalah dengan cara mengaitkan isu dengan kebutuhan perusahaan seperti dalam isu HIV Aids, Campaign.com bersama teman – teman OMS telah melakukan kampanye bersama produk alat kontrasepsi. Aziz mengundang teman – teman untuk menggunakan platform campaign.com sebagai alat kolaborasi bersama.
Terakhir Rival mengutarakan ada satu skema yaitu matching fund dimana skema ini adalah pengalaman beberapa negara, private sector mau memberikan satu dana untuk melakukan penelitian bagi oms dan negara juga bisa memberikan kontribusi dengan skema 1:1. Pengakuan negara dalam kolaborasi ini adalah insentif buat private sektor dan ini bisa menjadi diskusi lanjutan kita di sesi diskusi berikutnya.
Kegiatan ditutup tepat pukul 12.30 dan 5 0rang yang beruntung mendapatkan buku yang dituliskan oleh Ditto santoso.